Get Gifs at CodemySpace.com

Kamis, 04 Juli 2013

Siap Dididik



Siap dididik
Ibrani 12:1-17

Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang .”(8)

Minggu ini kita masih belajar  bagaimana hidup kita mengalami next level. Dalam mencapai hal tersebut sayangnya banyak sekali orang yang ingin mencapai taraf tersebut dalam hidupnya namun kadang tidak ingin mengalami prosesnya, dan itulah kebiasaan umum dari manusia dimana selalu ingin mendapatkan sesuatu bahkan dengan cara instant namun kurang begitu suka untuk menghadapi prosesnya. Dan bukankah kadang itu juga menimpa kita. Sebagai orang percaya dengan status khusus kita sebagai anak Allah seharusnya kita memiliki perbedaan dengan dunia. Lalu bagaimana kita mampu masuk dalam next level dalam kehidupan kita;
            Yang pertama, Siapkan hidup kita hanya untuk berpengharapan kepada Tuhan Yesus. (Ibrani 12:1-3). Penulis Ibrani dengan jelas menyatakan supaya kita mengarahkan pandangan hanya pada Tuhan Yesus, karena Dialah yang akan memimpin kita, bahkan terlebih dahulu Dia telah memberikan contoh teladan terbaik bagi hidup ini. Betapa membahagiakannya jika kita bisa sampai pada taraf itu.  Betapa hebatnya Dia, kita memiliki pemimpin yang luar biasa, Tuhan Yesus bukanlah pemimpin yang hanya sekedar berbicara namun tidak mampu menjalankannya. Dia bukan NATO (No Action Talk Only), Yesus adalah pelaku dari Firman itu sendiri., Dia yang adalah empunya segalanya, Dia yang tanpa salah dan dosa justru kuat dalam menghadapi banyak hal bahkan ketika didesak dan disesak sekalipun. Itulah alasan mengapa kita harus memandang dan hanya berpengharapan kepada Dia.

                Yang Kedua  siapkan hidup untuk dididik (Ibrani 12:4-17). Betapa harusnya kita malu jikalau jadi orang percaya yang hanya suka dan berorientasi kepada hasil saja namun tidak mau masuk dalam prosesnya. Betapa harusnya kita malu jikalau dalam hidup ini kita gampang menyerah jika menghadapi tantangan, betapa sering kita menjadi mundur jika menghadapi didikan Tuhan. Bukankah dengan jelas dikatakan seorang anak yang dikasihi justru mendapatkan didikan.
Sebagai seorang anak sudah seharusnya kita mau menerima sebuah didikan. Didikan bukan hanya diberikan kepada mereka yang memiliki dosa atau kesalahan namun kadang kala sebuah didikan digunakan untuk membuat kehidupan seorang anak menjadi lebih baik dari hari yang lalu.  Jadi jikalau saat ini mungkin kita menghadapi didikan Tuhan itu berarti kita sedang dibina untuk menjadi lebih kuat, memang istilah menghajar dalam ayat 6 sepertinya sebuah bentuk yang keras karena kita biasa menggunakan kata itu sebagai bentuk aktif dari tindakan menghukum namun sebenarnya ayat itu bermakna menuntun atau mendidik, namun jika sekalipun didikkan itu menerpa kita dan kita mengalami tegoran Tuhan itu berarti Tuhan sangat sayang pada kita (amsal 3:11-12). Jadi siaplah selalu untuk dididik oleh Tuhan.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar