Siap dididik
Ibrani
12:1-17
“Tetapi, jikalau kamu bebas dari
ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi
anak-anak gampang .”(8)
Minggu ini kita masih belajar bagaimana hidup kita mengalami next level.
Dalam mencapai hal tersebut sayangnya banyak sekali orang yang ingin mencapai taraf
tersebut dalam hidupnya namun kadang tidak ingin mengalami prosesnya, dan
itulah kebiasaan umum dari manusia dimana selalu ingin mendapatkan sesuatu
bahkan dengan cara instant namun kurang begitu suka untuk menghadapi prosesnya.
Dan bukankah kadang itu juga menimpa kita. Sebagai orang percaya dengan status
khusus kita sebagai anak Allah seharusnya kita memiliki perbedaan dengan dunia.
Lalu bagaimana kita mampu masuk dalam next level dalam kehidupan kita;
Yang pertama, Siapkan hidup
kita hanya untuk berpengharapan kepada Tuhan Yesus. (Ibrani 12:1-3).
Penulis Ibrani dengan jelas menyatakan supaya kita mengarahkan pandangan hanya
pada Tuhan Yesus, karena Dialah yang akan memimpin kita, bahkan terlebih dahulu
Dia telah memberikan contoh teladan terbaik bagi hidup ini. Betapa
membahagiakannya jika kita bisa sampai pada taraf itu. Betapa hebatnya Dia, kita memiliki pemimpin yang
luar biasa, Tuhan Yesus bukanlah pemimpin yang hanya sekedar berbicara namun
tidak mampu menjalankannya. Dia bukan NATO (No Action Talk Only), Yesus adalah
pelaku dari Firman itu sendiri., Dia yang adalah empunya segalanya, Dia yang
tanpa salah dan dosa justru kuat dalam menghadapi banyak hal bahkan ketika
didesak dan disesak sekalipun. Itulah alasan mengapa kita harus memandang dan
hanya berpengharapan kepada Dia.
Yang Kedua siapkan
hidup untuk dididik (Ibrani 12:4-17). Betapa
harusnya kita malu jikalau jadi orang percaya yang hanya suka dan berorientasi
kepada hasil saja namun tidak mau masuk dalam prosesnya. Betapa harusnya kita
malu jikalau dalam hidup ini kita gampang menyerah jika menghadapi tantangan,
betapa sering kita menjadi mundur jika menghadapi didikan Tuhan. Bukankah
dengan jelas dikatakan seorang anak yang dikasihi justru mendapatkan didikan.
Sebagai seorang anak sudah
seharusnya kita mau menerima sebuah didikan. Didikan bukan hanya diberikan
kepada mereka yang memiliki dosa atau kesalahan namun kadang kala sebuah
didikan digunakan untuk membuat kehidupan seorang anak menjadi lebih baik dari
hari yang lalu. Jadi jikalau saat ini
mungkin kita menghadapi didikan Tuhan itu berarti kita sedang dibina untuk
menjadi lebih kuat, memang istilah menghajar dalam ayat 6 sepertinya sebuah
bentuk yang keras karena kita biasa menggunakan kata itu sebagai bentuk aktif
dari tindakan menghukum namun sebenarnya ayat itu bermakna menuntun atau
mendidik, namun jika sekalipun didikkan itu menerpa kita dan kita mengalami
tegoran Tuhan itu berarti Tuhan sangat sayang pada kita (amsal 3:11-12). Jadi siaplah selalu untuk dididik oleh
Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar