“Senjata
Allah”,
(Efesus 6:10-18)
Minggu
ini kita kembali belajar bagaimana kita mengalami next level dalam hidup ini.
Salah satu cara untuk bisa masuk dalam next level adalah kita mengenakan
senjata Allah, Paulus dalam pelayanannya kepada jemaat Efesus mengajarkan
kepada mereka satu prinsip untuk bisa bertahan dari terpaan masalah dari dunia
ini yaitu “Kenakanlah seluruh perlengkapan
senjata Allah” (Ef 6:11), Paulus menginginkan
kita untuk sebuah kesiapan menjalani hidup dengan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Lalu mengenakan seluruh
perlengkapan senjata Allah seperti apa yang Paulus maksudkan itu?
Pada masa itu yang dimaksud dengan perlengkapan senjata adalah seperti
kelengkapan seorang tentara Romawi yang siap berperang. Efesus berada di bawah
kekuasaan Romawi yang terkenal sebagai kekaisaran berkekuatan tentara yang
sangat tangguh dan disiplin.
Dengan konteks tersebut, Paulus hendak menyadarkan jemaat Efesus bahwa
mereka sedang berada di suatu medan pertempuran di mana setiap anak Tuhan harus
berjuang untuk menyatakan kebenaran. walaupun musuh menghadang dan siap
menghancurkannya. Selanjutnya, di dalam Ef 6:14-17 dicatat, “Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan
kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu …., dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah.” Dari ilustrasi tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui dan
dipelajari:
Pertama, tidak semua orang sanggup memakai perlengkapan senjata tentara Romawi
karena terlalu berat sehingga memerlukan fisik yang kuat. Demikian pula halnya
dengan perlengkapan senjata rohani yang disebutkan di dalam Efesus 6:14-17. Memang tidaklah mudah untuk mengenakan semua perlengkapan tersebut sehingga
diperlukan suatu latihan dengan kedisiplinan rohani untuk memperoleh kekuatan
di dalam Tuhan. Sayangnya pada kenyataannya, banyak
orang Kristen tidak bersedia meluangkan waktu untuk melatih kekuatan spiritualitasnya
hingga layak dipakai oleh Tuhan. Akibatnya, ia tidak mampu menggunakan semua kekayaan iman Kristen karena tidak adanya kesiapan hati
dan kesediaan untuk memperlengkapi diri
sebagai benteng pertahanan. Akibatnya jika hal ini
terus berlanjut, berarti Kekristenan sedang berjalan menuju kehancuran dan
kebinasaan.
1. Dunia atau fisik yang terlihat oleh mata;
2. Penghulu dan penguasa kerajaan angkasa serta roh jahat di udara yang tidak
nampak namun mampu membinasakannya.
Ketiga, tujuan mengenakan seluruh
perlengkapan senjata Allah tercantum di dalam Ef 6:11 dan 13 yaitu“supaya kamu
dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis” dan “supaya kamu dapat mengadakan
perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu
menyelesaikan segala sesuatu.”
Dengan kata lain, Kekristenan mempunyai dua aspek sekaligus:
1. Defensive atau bertahan dalam menghadapi serangan musuh;
2. Offensive supaya dapat mengadakan perlawanan untuk
mengalahkan musuh.
Iman Kristen tidak hanya bersifat defensive tapi juga harus
bersifat offensive agar mampu menyadarkan dan meyakinkan orang dunia bahwa
konsep kebenaran Firman Allah itu bernilai tinggi sehingga mereka mau kembali
pada kebenaran sejati.
Jadi sudahkan kita mengenakan
seluruh perlengkapan senjata Allah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar