Get Gifs at CodemySpace.com

Kamis, 04 Juli 2013

Senjata Allah



“Senjata Allah”,
(Efesus 6:10-18)

 Minggu ini kita kembali belajar bagaimana kita mengalami next level dalam hidup ini. Salah satu cara untuk bisa masuk dalam next level adalah kita mengenakan senjata Allah, Paulus dalam pelayanannya kepada jemaat Efesus mengajarkan kepada mereka satu prinsip untuk bisa bertahan dari terpaan masalah dari dunia ini yaitu  “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah” (Ef 6:11), Paulus menginginkan kita untuk  sebuah kesiapan menjalani hidup dengan  mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Lalu mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah seperti apa yang Paulus maksudkan itu?
Pada masa itu yang dimaksud dengan perlengkapan senjata adalah seperti kelengkapan seorang tentara Romawi yang siap berperang. Efesus berada di bawah kekuasaan Romawi yang terkenal sebagai kekaisaran berkekuatan tentara yang sangat tangguh dan disiplin. Dengan konteks tersebut, Paulus hendak menyadarkan jemaat Efesus bahwa mereka sedang berada di suatu medan pertempuran di mana setiap anak Tuhan harus berjuang untuk menyatakan kebenaran. walaupun musuh menghadang dan siap menghancurkannya. Selanjutnya, di dalam Ef 6:14-17 dicatat, “Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu …., dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah.” Dari ilustrasi tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui dan dipelajari:

Pertama, tidak semua orang sanggup memakai perlengkapan senjata tentara Romawi karena terlalu berat sehingga memerlukan fisik yang kuat. Demikian pula halnya dengan perlengkapan senjata rohani yang disebutkan di dalam Efesus 6:14-17. Memang tidaklah mudah untuk mengenakan semua perlengkapan tersebut sehingga diperlukan suatu latihan dengan kedisiplinan rohani untuk memperoleh kekuatan di dalam Tuhan. Sayangnya pada kenyataannya, banyak orang Kristen tidak bersedia meluangkan waktu untuk melatih kekuatan spiritualitasnya hingga layak dipakai oleh Tuhan. Akibatnya, ia tidak mampu menggunakan semua kekayaan iman Kristen karena tidak adanya kesiapan hati dan kesediaan untuk  memperlengkapi diri sebagai benteng pertahanan.  Akibatnya jika hal ini terus berlanjut, berarti Kekristenan sedang berjalan menuju kehancuran dan kebinasaan.      

Kedua, ketrampilan iman Kristen memerlukan latihan di dalam hidup setiap anak Tuhan. Ironisnya, orang Kristen justru sangat lemah dalam hal ini sehingga seringkali mengalami kesulitan ketika harus menghadapi dunia yang sangat licik, jahat dan menipu. Akhirnya, orang Kristen memilih untuk hidup secara eksklusif karena takut tercemar oleh filsafat dunia ketika bertemu dengan orang lain. Karena itu, Paulus mengatakan, “Put on the whole armor of God ” (Ef 6:11). Pada masa itu satu aspek yang ditonjolkan dalam ketentaraan Romawi adalah kondisi keanggunan dengan kedisiplinan serta rasa percaya diri yang tinggi hingga mampu membuat musuh merasa takut sebelum berperang. Kondisi seperti ini disebut sebagai peperangan psikologis. Dan hal itulah yang diinginkan Tuhan dalam hidup kita, dimana kita harus memiliki keunggulan dalam hidup. Alkitab mengatakan, “Hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya” (Ef 6:10) karena Kekristenan sedang berhadapan dengan dua musuh sekaligus:
1. Dunia atau fisik yang terlihat oleh mata;
2. Penghulu dan penguasa kerajaan angkasa serta roh jahat di udara yang tidak      
    nampak namun mampu membinasakannya.
Ketiga, tujuan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah tercantum di dalam Ef 6:11 dan 13 yaitu“supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis” dan “supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.”
Dengan kata lain, Kekristenan mempunyai dua aspek sekaligus:
1. Defensive atau bertahan dalam menghadapi serangan musuh;
2. Offensive supaya dapat mengadakan perlawanan untuk mengalahkan musuh.

Iman Kristen tidak hanya bersifat defensive tapi juga harus bersifat offensive agar mampu menyadarkan dan meyakinkan orang dunia bahwa konsep kebenaran Firman Allah itu bernilai tinggi sehingga mereka mau kembali pada kebenaran sejati.

Jadi sudahkan kita mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah?
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar