Luk 19:1-10
Pemberian Yang Benar
Minggu
ini kita masih tetap belajar makna memberi atau menabur dalam pandangan iman Kristen, kita akan belajar dari pribadi Zakheus,
seorang yang sepertinya kurang masuk hitungan dalam pandangan orang yang saat
itu merasa beragama, namun menjadi pelaku hidup dan contoh bagi kita untuk
belajar menjadi pemberi menurut iman kristen karena mampu memberikan pemberian
yang benar. Lalu seperti apa pemberian yang benar itu?
1. Pemberian
yang muncul dari pertobatan sejati
Pemberian yang benar biasanya diawali dari munculnya pertobatan
yang sejati dalam diri seseorang. Kita bisa melihat hal itu telah dilakukan
oleh Zakheus dalam perjalanan hidupnya. Awalnya Zakheus dikenal sebagai seorang
pendosa bagi orang-orang pada masa itu, stigma ini muncul karena jenis
pekerjaannya yang dianggap sebagai jenis pekerjaan kotor pada masa itu, hingga
karena itu dia dianggap sebagai seorang yang berlumur dosa. Oleh karena hal
itu dia merasa perlu mengalami perubahan
sehingga dia berusaha untuk bertemu dengan Tuhan Yesus, dia merasa perlu
memiliki hidup yang baru dan puji Tuhan keinginannya
terpenuhi karena Tuhan Yesus melihat hatinya, sehingga
Zakheus memperoleh keselamatan dan akibat dari perobatan itulah
dia biasa menjadi seseorang yang berubah dan dia kemudian memiliki hati yang mau memberi sebagai hasil jamahan Roh kudus dalam hidupnya.
Alkitab mencatat pertobatan sejati akan membuat seseorang mampu
berpikir melebihi prespektif dunia. Zakheus bukan hanya mengaku dirinya sebagai
orang yang berdosa sehingga merasa tidak layak menerima Tuhan Yesus namun hasil
pertobatannya membuat dia mau berubah dan bahkan merelakan apa yang sudah
dimilikinya, dan apa yang mungkin didapatnya dengan cara tidak benar akan
dikembalikan.
2. Pemberian yang
tepat sasaran
Pemberian yang benar selalu diberikan tepat sasaran, Zakheus contoh
yang baik dalam hal ini setelah dia bertobat dia bukan lagi berpikir demi
kepentingan dirinya sendiri. Zakheus mengunakan hartanya untuk diberikan kepada
sesuatu yang tepat sasaran, sebagai manusia sebenarnya dia bisa saja mencari nama dengan
harta miliknya, dia bisa menggunakan harta itu untuk memberi kepada para orang Farisi supaya dia bisa dihargai dan diterima para pemuka agama pada masa itu, namun dia justru memilih tindakan yang tidak
populis yaitu memberikan perjamuan kepada Tuhan Yesus bahkan berkeinginan
mengembalikan harta yang mungkin didapati dengan cara tidak benar.
Bagaimana
dengan kita sudahkah pertobatan itu mengubah hidup kita menjadi pribadi yang
mampu melakukan pemberian yang benar? YBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar