“memiliki
damai
sejahtera”,
(Luk 2:14)
Jika ada
sebuah survey yang berhubungan dengan kehidupan ataupun keinginan apa yang
diingini didalam dunia ini pastilah
salah satu jawaban yang muncul adalah keinginan memiliki damai sejahtera.
Memiliki damai sejahtera mungkin bagi orang dunia ini menjadi seperti mimpi
yang sulit untuk dicapai, namun hal itu berbeda dengan orang percaya karena
Alkitab berkata “Damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepada-Nya” (Luk 2:14). Allah sendiri yang berjanji memberikan
damai sejahtera tersebut, tinggal kita sendiri mau berusaha mengambilnya atau
tidak. Syarat utama dalam
mendapat damai sejahtera tersebut adalah berkenan dihadapan-Nya dan ketika kita
menjadi anakNya seharusnya predikat itu melekat pada kita. Namun mengapa
sepertinya damai sejahtera itu jauh dari kita? Ada beberapa hal yang harus kita
pahami dalam merasakan damai sejahtera muncul dalam hidup kita.
Pertama, dimana dosa tidak masuk disitu damai sejahtera tinggal. Prinsip rohani yang pertama adalah bahwa
damai sejahtera tidak dapat dipisahkan dari kebenaran atau kesalehan hidup. Damai sejahtera dan kebenaran selalu
berjalan beriringan. Itu berarti jika tidak ada kebenaran, maka tidak ada damai
sejahtera. Hanya jika ada kebenaran dan dosa tidak diijinkan tinggal maka ada damai sejahtera. Allah tidak berkenan kepada
dosa dan kepada mereka yang gemar berbuat dosa. Allah tidak berkenan kepada
mereka yang jahat atau yang berkubang dalam kejahatan. Ingat bagaimana Yakub yang
walaupun dapat berkat urapan dari ayahnya namun damai sejahtera hilang dalam
dirinya, bahkan ketakutan demi ketakutan terus menghantui sampai Allah
menjamahnya dan ia bertobat. Dosa adalah unsur yang sangat mengganggu.
Sisi negatif dari hukum rohani adalah di mana ada dosa, pasti akan ada
keresahan dan kegelisahan. Walaupun Anda seorang jutawan, Anda tidak akan dapat
membeli damai sejahtera. Tak ada cara lain bagi Anda untuk memiliki damai
sejahtera tanpa memiliki kekudusan. Tidak akan ada damai sejahtera jika ada
ketidak-benaran di dalam hati Anda.
manusia bisa menikmati obat bius dan menelan obat tidur sampai
minum minuman keras dan dimabukkan oleh alkohol supaya sepertinya damai itu tinggal. Namun pagi
berikutnya, damai itu hilang lagi, manusia tidak
akan mendapatkan damai sejahtera dengan bahan-bahan kimia. Damai sejahtera
tidak dapat dibeli. Damai sejahtera hanya
muncul dalam hidup orang benar dan dosa tidak tinggal dalamnya Justru dengan tegas, Tuhan menyatakan mereka bersalah dan berdosa!
Mengapa demikian? Karena mereka munafik dan tidak memahami kehendak Tuhan.
Segala tindakan mereka hanya untuk kepentingan diri sendiri, bukan untuk orang
lain (ayat 6-7). Bangsa Israel lupa,
Allah memanggil mereka sebagai umat-Nya untuk menjadi berkat bagi banyak orang.
Oleh karena itu Tuhan menegor mereka
Namun puji Tuhan ditengah
tegoran itu Tuhan tetaplah Tuhan yang mengasihi umat pilihanNya. Allah tidak
pernah berhenti berkarya bagi umatnya ayat 11 merupakan bagian hati Bapa yang
begitu sayang bagi umatNya yaitu bagi mereka yang mau mendengar bahkan
melakukan ketetapannya. Tuhan rindu umat Israel kembali kepada panggilan
utamanya dan pesan itu juga berlaku bagi kita dan ketika kita tidak menganggap
kebaikan kita sebagai kebaikan pribadi karena segala apa yang kita miliki adalah
tuntunan Tuhan. Hanya Tuhan sendirilah sebenarnya yang memberikan segala yang
ada pada kita jangan pernah menyangka itu sebagai hasil usaha kita pribadi.
Ingatlah
Tuhan akan selalu menuntun kita dan akan memberi yang terbaik bagi hidup kita
ketika hidup kita ada didalam jalur NYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar