1 Tim 6:17
Iman yang Teguh
Sesuatu
yang diinginkan oleh seorang dalam hidupnya sangatlah berhubungan dengan nilai
keyakinan yang dimilikinya. Seorang yang ingin kaya pasti dalam pikirannya akan
lebih condong berusaha bekerja keras, atau akan berpikir ekstra untuk berusaha
mendapatkan satu keuntungan yang besar yang dipikir akan mampu memberikan
pemeliharaan bagi hidupnya karena orang dengan tipe seperti ini dalam keyakinan
hidupnya pasti hanya berpikir sesuatu yang terlihat dan dapat diukur oleh mata,
kenyataan dan kondisi ini bukan sesuatu yang salah namun kuranglah tepat
jikalau dimiliki oleh orang percaya.
Dari nats yang kita baca minggu ini kita seharusnya mau disadarkan oleh
satu pokok pemikiran yang membawa kita untuk memiliki keyakinan akan
pemeliharaan yang sudah, saat ini dan yang akan datang yang terus Tuhan
kerjakan dalam kehidupan kita. Memang penyataan didepan bukanlah hal yang mudah
untuk bisa kita jalankan oleh karena itu minggu ini kita belajar lagi untuk mampu
memiliki iman yang teguh.
Hal
pertama Yang perlu kita sadari untuk mampu memiliki iman yang teguh adalah selalu isi pikiran kita dengan
nilai-nilai yang Allah inginkan dalam kehidupan kita. Jika kita perhatikan
ayat-ayat sebelumnya dalam 1 Tim 6 kita akan melihat tuntutan dan nilai-nilai
yang Allah inginkan dalam hidup kita. Ayat 11 mengajar kita untuk mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih,
kesabaran dan kelembutan. Itulah nilai-nilai yang harus kita bawa dalam
kehidupan kita, "Keadilan dan
ibadah" menyangkut sikap adil dalam relasi dengan orang lain, dan
menyembah Allah, bukan mamon; "kesetiaan
dan kasih" menyangkut integritas serta kasih untuk melayani dan
berkorban, bukan pemuasan diri; "kesabaran
dan kelembutan" menyangkut kesabaran dalam menghadapi situasi yang
sulit dan dalam menghadapi orang-orang yang mendatangkan kesulitan. Pegangan
dalam perjuangan ini ialah mari kita melihat "hidup yang kekal" (12)
yang telah kita terimanya ketika kita bertobat ("dipanggil") dan
dibaptis ("berikrar di depan banyak saksi"). Pujian yang meninggikan Allah sebagai
"Raja dan Tuan" di atas segalanya menyatakan kemahakuasaan-Nya.
Pertandingan dan peperangan iman hanya dapat dimenangkan dan akan dinikmati
oleh setiap orang percaya yang bersandar kepada kuasa Sang Raja.
Hal
yang kedua yang harus kita persiapkan untuk memiliki iman yang teguh adalah menjaga hati kita dari pengaruh ajaran
dunia. Dalam ayat selanjutnya Paulus mengajarkan kepada Timotius untuk
menjaga hidupnya dari pengaruh dunia Paulus mengajarkan kepada kita tetap hidup
sesuai dengan panggilan dikatakan “peliharalah apa yang telah dipercayakan
kepadamu,” apa yang telah Allah percayakan kepada kita saat ini haruslah kita
kerjakan dengan baik. Entah itu panggilan dalam pelayanan, pekerjaan ataupun
keluarga janganlah pernah bersungut-sungut, jalani segalanya dengan suka cita
karena keberadaan kita didunia ini ditaruh Allah disesuaikan dengan cara
pemeliharaannya. Paulus juga berpesan jangan kita terjebak pada
fenomena-fenomena dunia ini, jangan kita terjerumus akan nilai-nilai dunia yang
selalu ingin menentang kekuasaan Allah ataupun pengaruh untuk ikut terhadap sistem
yang rusak dan kotor. Ketika kita belajar akan pengetahuan dunia tidaklah suatu
dosa namun ketika kita masuk dan menikmati fenomena yang dunia tawarkan berarti
kita mulai masuk dalam pengaruh dunia. Jadi jaga hati kita hanya untuk
kemuliaan Allah. YBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar