Get Gifs at CodemySpace.com

Minggu, 23 Juni 2013

motivasi dalam memberi



1 Yoh 3:17
Motivasi dalam memberi

Sebagai orang percaya sudah seharus mengerti bahwa setiap tindakan yang kita kerjakan adalah kesaksian iman. Salah satu kesaksian iman yang dapat kita lakukan adalah hidup memberi. Namun sayangnya kadangkala banyak juga orang percaya yang ketika melakukan tindakan itu justru memiliki motivasi yang salah, untuk itu minggu ini kita masih belajar tentang memberi khususnya motivasi dalam member. Sebagai orang percaya apa seharusnya yang menjadi motivasi kita dalam memberi? 

1.    Memberi karena telah menerima.
Motivasi pertama yang harus kita miliki dalam memberi adalah kita memberi karena sudah lebih dahulu menerima. Dalam kehidupan iman kita, sudah seharusnya apa yang kita kerjakan harusnya lebih baik dari konsep dunia ini jangan sampai kita terbawa arus dunia ataupun justru kalah oleh dunia ini, ingat kita adalah warga kerajaan sorga (1 Ptr 2:9) sehingga kitapun harus memiliki mental sorgawi. Filsafat dunia berkata Menerima sebanyak-banyaknya, memberi sesedikit mungkin. Atau memberi jika ada agenda dibaliknya, atau dalam peribahasa dikatakan "Ada udang dibalik batu." Dunia terus mempertontonkan hal itu secara terang-terangan, kita bisa saksikan bagaimana banyak orang yang sepertinya rela memberikan sesuatu namun pemberiaan itu sebenarnya dengan tujuan tertentu. Sebagai orang percaya kita harus mengerti dasar kita memberi adalah, kita memberi karena telah menerima, maksudnya adalah kita memberi karena adanya kesadaran bahwa kita telah terlebih dahulu menerima. Jangan salah dengan berpikir kita memberi supaya menerima, pikiran ini harus kita buang jauh-jauh, kalau kita berpikir memberi supaya menerima berarti kita sepertinya menempatkan diri lebih hebat dari Tuhan. Siapa sih kita?  Kita adalah orang – orang yang berhutang (Rom 8:12) dan hutang kita terlalu banyak kepada Tuhan. Kesehatan, keselamatan bahkan umur kita semua adalah pemberian Tuhan. Bukankah rejeki atau apapun yang sudah kita terima adalah anugerah Tuhan siapapun dan apapun keadaan kita, semua adalah karya Tuhan (ams 22:2). Bahkan demi dosa kita Tuhan relakan nyawanya bagi kita. Kalau itu semua dihitung berapa yang seharusnya kita bayar? jadi dasar kita memberi adalah karena kita telah lebih dahulu menerima bahkan menerima terlalu banyak sehingga sulit untuk dihitung.  

2.      Memberi karena ada kemampuan untuk melakukannya
memberi bukanlah beban yang Tuhan tekankan pada kehidupan kita, Tuhan tidak suka ketika kita memberi dengan terpaksa, Paulus mengajar kepada jemaat korintus jika kita memberi dengan kerelaan maka ALLAH akan menerimanya (2 Kor 8:12). Jangan sok kaya dalam memberi ataupun sebaliknya kita berpikir kalau hari ini akau memberi bagaimana dengan kehidupanku nanti. Ingat jangan pernah kuatir bukankah hidup ini selalu ada dalam pemeliharaan Tuhan (luk 12:6-7), Yohanes juga mengajarkan bagi kita supaya kita selalu berbagi, supaya terjadi keseimbangan. Jangan kita punya mental bagaimana aku bisa memberi kan aku juga kekurangan. Ada satu jemaat yang luar biasa yang dipuji oleh rasul Paulus yaitu jemaat Makedonia yang meskipun dalam kekurangan dan kemiskinannya mereka tetap mampu memberi (2 Kor 8:1-5). 1 Yoh 3:18 mengajar kita Jangan cuma memberi hanya terbatas dengan ucapan saja, tetapi aplikasikanlah secara nyata lewat perbuatan-perbuatan dalam kebenaran. Sudahkah kita memberikan sesuatu bagi saudara-saudara yang kita kasihi hari ini? Tanpa itu, kita tidak berhak mengaku bahwa kita memiliki kasih Allah dalam diri kita.  YBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar