1 Yoh 3:17
Motivasi dalam memberi
Sebagai
orang percaya sudah seharus mengerti bahwa setiap tindakan yang kita kerjakan
adalah kesaksian iman. Salah satu kesaksian iman yang dapat kita lakukan adalah
hidup memberi. Namun sayangnya kadangkala banyak juga orang percaya yang ketika
melakukan tindakan itu justru memiliki motivasi yang salah, untuk itu minggu
ini kita masih belajar tentang memberi khususnya motivasi dalam member. Sebagai
orang percaya apa seharusnya yang menjadi motivasi kita dalam memberi?
1. Memberi karena telah menerima.
Motivasi
pertama yang harus kita miliki dalam memberi adalah kita memberi karena sudah
lebih dahulu menerima. Dalam kehidupan iman kita, sudah seharusnya apa yang
kita kerjakan harusnya lebih baik dari konsep dunia ini jangan sampai kita
terbawa arus dunia ataupun justru kalah oleh dunia ini, ingat kita adalah warga
kerajaan sorga (1 Ptr 2:9) sehingga kitapun harus memiliki mental sorgawi.
Filsafat dunia berkata Menerima sebanyak-banyaknya, memberi sesedikit
mungkin. Atau memberi jika ada agenda dibaliknya, atau dalam peribahasa
dikatakan "Ada udang dibalik batu." Dunia terus mempertontonkan hal
itu secara terang-terangan, kita bisa saksikan
bagaimana banyak orang yang sepertinya rela memberikan sesuatu namun pemberiaan
itu sebenarnya dengan tujuan tertentu. Sebagai
orang percaya kita harus mengerti dasar kita memberi adalah, kita memberi
karena telah menerima, maksudnya adalah kita memberi karena adanya kesadaran
bahwa kita telah terlebih dahulu menerima. Jangan salah dengan berpikir kita
memberi supaya menerima, pikiran ini harus kita buang jauh-jauh, kalau kita
berpikir memberi supaya menerima berarti kita sepertinya menempatkan diri lebih
hebat dari Tuhan. Siapa sih kita? Kita
adalah orang – orang yang berhutang (Rom 8:12) dan hutang kita terlalu banyak
kepada Tuhan. Kesehatan, keselamatan bahkan umur kita semua adalah pemberian
Tuhan. Bukankah rejeki atau apapun yang sudah kita terima adalah anugerah Tuhan
siapapun dan apapun keadaan kita, semua adalah karya Tuhan (ams 22:2). Bahkan demi
dosa kita Tuhan relakan nyawanya bagi kita. Kalau itu semua dihitung berapa
yang seharusnya kita bayar? jadi dasar kita memberi adalah karena kita telah
lebih dahulu menerima bahkan menerima terlalu banyak sehingga sulit untuk
dihitung.
2. Memberi
karena ada kemampuan untuk melakukannya
memberi bukanlah beban yang Tuhan tekankan pada
kehidupan kita, Tuhan tidak suka ketika kita memberi dengan terpaksa, Paulus
mengajar kepada jemaat korintus jika kita memberi dengan kerelaan maka ALLAH
akan menerimanya (2 Kor 8:12). Jangan sok kaya dalam memberi ataupun sebaliknya
kita berpikir kalau hari ini akau memberi bagaimana dengan kehidupanku nanti.
Ingat jangan pernah kuatir bukankah hidup ini selalu ada dalam pemeliharaan
Tuhan (luk 12:6-7), Yohanes juga mengajarkan bagi kita supaya kita selalu
berbagi, supaya terjadi keseimbangan. Jangan kita punya mental bagaimana aku
bisa memberi kan aku juga kekurangan. Ada satu jemaat yang luar biasa yang
dipuji oleh rasul Paulus yaitu jemaat Makedonia yang meskipun dalam kekurangan
dan kemiskinannya mereka tetap mampu memberi (2 Kor 8:1-5). 1 Yoh 3:18 mengajar
kita Jangan cuma memberi hanya terbatas dengan ucapan saja,
tetapi aplikasikanlah secara nyata lewat perbuatan-perbuatan dalam kebenaran.
Sudahkah kita memberikan sesuatu bagi saudara-saudara yang kita kasihi hari
ini? Tanpa itu, kita tidak berhak mengaku bahwa kita memiliki kasih Allah dalam
diri kita. YBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar