Get Gifs at CodemySpace.com

Kamis, 12 Januari 2012

WARTA DALAM


MENGHANCURKAN BELENGGU
1 Petrus 5:1-9
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.(8)

Surat Petrus merupakan surat yang ditulis oleh rasul Petrus dengan penuh pengharapan untuk memberikan kepada orang percaya pandangan yang ilahi dan abadi bagi kehidupan di bumi dan untuk memberikan bimbingan praktis kepada mereka yang mulai mengalami penderitaan yang berat sebagai orang Kristen di dalam masyarakat kafir. Surat ini diberikan karena Petrus sadar akan beratnya perjuangan orang percaya pada masa itu. Namun, nampaknya Permasalahan itu ternyata bukan hanya terjadi masa lampau, pada kenyataannya problema itu juga dialami orang percaya masa kini.
Rasul Petrus dalam tulisannya menginginkan bagi umat untuk melawan tantangan yang ada bahkan orang percaya diingatkan bahwa lawan kita si iblis seperti seekor singa yang siap menerkan siapapaun yang ada didepannya. Mungkin saat ini kita bertanya kok iblis tidak kelihatan, kok iblis tidak menerkam saya?. Memang secara fisikly atau nyata iblis tidak kelihatan tapi jika kita mau sadari sebenarnya iblis sedang mengancam kita lewat berbagai belenggu yang sadar atau tidak sadar kita mungkin sedang  ada didalamnya. Ada banyak belenggu yang mengancam kehidupan orang percaya yang harus dilawan diantaranya adalah.
1.      si iblis menerkam kita dalam bentuk belenggu dosa. (Yoh 8:31-37).
Belenggu jenis yang pertama yang iblis jeratkan pada kita adalah belenggu dosa. Dalam kasus ini iblis bekerja dan membuat kita terus dalam tawanan  dosa, itulah yang menjadikan kita budak dosa. Dikatakan dalam Yohanes 8:34 “Kata Yesus kepada mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.’” Dikatakan di sini bahwa setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa. Konteks yang ada pada saat itu adalah bagaimana Tuhan Yesus menanggapi pertanyaan orang Yahudi mengenai kemerdekaan mereka sebagai keturunan Abraham. Tuhan Yesus menjawab seseorang bisa dikatakan masih ditawan dan belum merdeka ketika jatuh dalam dosa, menjadi budak dosa berarti masuk ke dalam keadaan tidak dapat menolong diri sendiri, ini kenyataan yang sering terjadi bahwa sangatlah mustahil untuk berhenti berbuat dosa sekalipun kita  menginginkannya. Berdasarkan kekuatan kehendak kita, kita mungkin dapat berhenti berbuat dosa satu atau dua kali, akan tetapi sering kita tidak dapat berhenti terlalu lama karena pada akhirnya kita akan tetap menjadi tawanan “penguasa” ini. Ini adalah jenis pertama dari belenggu itu, yang juga merupakan belenggu yang paling parah yaitu menjadi budak dosa. Belenggu ini hanya akan patah ketika kuasa darah Kristus mengalir dalam hidup kita bukan dengan kekuatan kita.  
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar